RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Menurunnya penjualan mobil baru di tahun 2015, ternyata berimbas juga kepada penjualan mobil bekas (Mobkas). Tak sedikit pedagang mobil bekas turut mengalami efek tersebut, bahkan banyak di antaranya mengeluh akibat situasi ini.Menurut beberapa pedagang Mobkas di Jakarta, turunnya penjualan selama periode Januari hingga Desember 2015, disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adanya persaingan pasar antara mobil baru dan mobil bekas.
Konsumen saat ini ditawarkan pada pilihan yang cukup beragam untuk bisa memiliki sebuah kendaraan baru. Tak sedikit agen pemegang merek (APM) di Indonesia memberikan progam menarik, seperti biaya perawatan gratis, diskon besar, dan DP.
Faktor inilah yang tidak dimiliki pedagang mobil bekas, pasalnya konsumen dapat memiliki mobil baru dengan uang muka yang ringan tanpa perlu memikirkan biaya perawatan minimal 3 tahun. Sedangkan pada mobil bekas, konsumen ditawarkan dengan uang muka yang sedikit lebih besar tanpa jaminan perawatan.
Steven, salah satu pemilik mobil bekas di bilangan Kemayoran, Jakarta, mengungkapkan, sepanjang tahun 2015 penjualan mobil dagangannya tidak seramai tahun 2014.
“Yah, bila dibandingkan tahun lalu, penjualan tahun ini tidak seramai tahun kemarin,” ungkap pria yang sudah puluhan tahun menjalani bisnis jual beli mobil bekas ini kepada Rajamobil.com, Kamis (24/12).
Lebih lanjut Steven mengatakan, pada tahun 2014 lalu, dia mampu menjual mobil dagangannya sebanyak 10 sampai 15 unit per bulan. Namun di tahun 2015 ini, Ia hanya mampu menjual 5 unit per bulannya.
Hal yang sama juga dialami pedagang mobil bekas lainnya, yang menyatakan bahwa pengaruh situasi ekonomi saat ini ternyata cukup berdampak kepada menurunnya peminat terhadap mobil bekas.
“Tahun ini penjualan kita kurang greget, kita bersyukur sekali jika bisa menjual maksimal 5 mobil per bulan, padahal tahun lalu kita bisa jual 8 hingga 9 unit, bahkan klo lagi bagus-bagusnya bisa jual 11 mobil per bulannya,” ucap Eman, pedagang mobil bekas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, saat disambangi Rajamobil.
Eman menjelaskan, penyebab sepinya dagangan tersebut lebih dikarenakan kalah saing dengan mobil-mobil baru.
“Sekarang kan mobil-mobil baru murah, dan Dp-nya juga banyak yang ringan dibanding mobil bekas,” ucap pria yang sudah 8 tahun menjalani profesi ini.
sumber
(Edited by kairav22 at 7:56 am on Dec. 26, 2015)